WANODYA AYU TAMA: MAHASISWA FISIPOL UNRIKA

FISIP UNRIKA BATAM  > Profil >  WANODYA AYU TAMA: MAHASISWA FISIPOL UNRIKA

WANODYA AYU TAMA: MAHASISWA FISIPOL UNRIKA

Wanodya Ayu Tama

“Olahraga Rutin Mampu Disiplinkan Diri”

THINK, Batam – “Panggil saja aku Ayu,” kata perempuan berperawakan manis ini ketika ditemui awak redaksi Tabloid Think di sebuah ruang kelas Universitas Riau Kepulauan (Unrika) belum lama ini. Ya memang, hasil rapat proyeksi profil mahasiswa untuk edisi tabloid kali ini akhirnya memilih mahasiswi jurusan Ilmu Pemerintahan (IP) tahun angkatan 2011/2012 itu untuk berbagi cerita pesan dan kesannya sebagai mahasiswi berprestasi di bidang olahraga “Karate”.

Pemilik nama lengkap Wanodya Ayu Tama ini mengaku senang dapat berbagi pengalaman dengan siapa saja, sebab menurutnya saling memberi semangat kepada sesama itu merupakan pekerjaan sosial yang dapat menambah arti hidup.

Menggeluti olahraga karate telah dilakukan sejak dirinya menginjak bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Batam. Bidang olahraga yang menjadi salah satu pilihan Ekstra Kurikuler (Ekskul) itu dianggap menarik bagi Ayu karena memiliki tujuan menguatkan disiplin diri dan sebagai anggota tim.

“Dalam karate kita dapat menjadi pribadi yang disiplin dan dituntut disiplin ketika menjadi bagian dari tim,” kata perempuan yang juga memiliki hobi renang, membaca puisi
dan jalan-jalan ini.

2IMG02087-20120302-2137IMG02088-20120302-2137156996_1365315032621_1824005717_698729_8325031_n

Diceritakannya, masa perkuliahan ini baginya juga merupakan masa mengeksploitasi kemampuan baik itu dibidang olahraga maupun akademik, karena di kampus ini mahasiswa/i katanya dapat mengembangkan jaringan pergaulan dan wadah mengasah tingkat kematangan berfikir yang berekspektasi pada kemajuan di masa depan.

Tidaklah terlalu berlebihan jika Ayu mengungkapkan hal demikian mengingat sejak SMP hingga kini semangat itu lah yang membuatnya mampu menjuarai POR Batam ke-II baru-baru ini. Dalam perjalanan meraih prestasi di bidang olahraga karate, perempuan kelahiran Padang,25 Agustus 1992 ini juga pernah juga meraih Juara 2 Piala DPRD Cup Batam 2009, Juara 3 Kejuaraan Wilayah ,Sumatra-Jawa 2009, Juara 3 PORPROV KEPRI I 2008 di Tanjung Pinang, Juara 2 Walikota Cup Batam I, Juara 1 Walikota Cup Batam II, Juara 3 Kejuaraan Wilayah Barat 4, ditahun tahun 2011 Juara 3 -55 kg Kumite Senior Putri berhasil diraihnya. Tak ketinggalan juga ketika PORPROV Kepri II di Batam, Ayu bersama rekan-rekan satu tim karatenya berhasil meraih juara 2 Kumite Beregu Putri,PORPROV Kepri II di Batam.

Sekumpulan prestasi tersebut tak lantas membuatnya untuk berbangga diri. Baginya, Sabuk Hitam yang kini disandangnya didunia perkaratean adalah karena kerja keras yang disiplin. Tanpa itu, katanya siapapun tidak akan dapat meraih prestasi yang diimpikan.

“Jika menjadi pendiam tentu orang lain tidak akan tahu sejauh mana kemampuan kita,” katanya menegaskan.

Anggota Keluarga Sabuk Hitam,INKADO Batam ini juga mengingatkan bahwa untuk menjadi seorang karateka juga tidak perlu harus menjadi pribadi yang tomboy (kelelakian bagi wanita), mengingat bukan itu substansi yang menjadi tujuan dalam mengembangkan bakat dibidang olahraga. Baginya justru proses meraih prestasi itu yang menjadi pembelajaran positif.

Baik suka maupun duka pun bergilir mendampingi perjalanan hidup Ayu. Seperti dikemukakannya, saat bertanding suasana riuh penonton dan nuansa kekompakan tim karate menjadi seru , apalagi bertanding di luar kota. Mulai dari latihan bareng dengan rekan sesama tim dan ketemu dengan teman-teman sesama bidang olahraga dari lain kota.

Sedangkan dukanya yakni ketika dirinya pernah kalah. Tentu saja kondisi itu tidak membuatnya patah arang dengan berkeluh kesah. Hanya kesedihan yang melanda lebih disebabkan karena merasa belum dapat memberikan yang terbaik bagi pelatih yang selama ini telah melatih dengan begitu optimis terhadap dirinya.

“Tapi kekalahan kan bukan juga pantas untuk selalu dikenang, karena akan berpengaruh tidak baik bagi pribadi itu sendiri. Yang penting semangat terus meraih prestasi terbaik,” katanya bersemangat.

Menurutnya beberapa hal yang perlu ditanamkan agar membentuk diri menjadi lebih dinamis adalah semangat dan tekad yang kuat, disiplin terhadap orientasi dan selalu mempertahankan kejujuran dalam segala hal merupakan tenaga dahsyat untuk bisa menjadi nomor satu di lingkungan manapun.

“Semangat,Tekad,Disiplin dan kejujuran adalah tenaga dasyat” demikian motto perempuan cantik yang mempunyai tinggi badan 167 cm dan berat 50 kg ini mengakhiri bincang-bincang dengan awak redaksi Tabloid Think. Semoga menjadi pemicu semangat rekan-rekan mahasiswa/i lain untuk berlomba-lomba meraih prestasi positif. Andri Arianto